Secara bahasa, gharib mengandung pengertian sebagai "Asing", atau bila di terjemahkan oleh google translate, akan keluar makna "Aneh".
Dalam ilmu Baca Tulis Huruf Al Quran, Bacaan Gharib dimaksudkan sebagai Bacaan Al Quran yang memiliki aturan khusus.
Ada 12 macam bacaan gharib yang di ajarkan pada materi BTA kelas 6, yaitu :
- Bacaan Saktah ( سكتة )
- Bacaan Isymam ( اشمام )
- Bacaan Imalah ( امالة )
- Bacaan nun pada lafadz ( اَنَا )
- Bacaan ئ pendek
- Bacaan ؤُا pendek
- Bacaan ءُؤْا panjang
- Bacaan ؤُ pendek
- Bacaan ءُو panjang
- Bacaan lafadz اِذْ
- Bacaan huruf د pada lafadz قَدْ
- Bacaan ta, ta'nis ( تْ )
Dari ke 12 macam itu, mari kita ungkap satu demi satu :
1. Bacaan Saktah ( سكتة )
Secara bahasa, saktah diartikan sebagai diam, tidak bergerak. Dalam ilmu tajwid, saktah diartikan sebagai hukum bacaan harus berhenti dengan tidak bernafas. Ada yang mengatakan bila lama berhentinya itu sekitar dua detik. Setelah berhenti tanpa bernafas itu, baru kemudian melanjutkan lapadz berikutnya.
Ciri ciri bacaan saktah, ada yang menggunakan tulisan سكتة dan ada juga yang menggunakan tulisan س saja
Didalam Kitab Suci Al Quran, bacaan saktah hanya terdapat pada 4 tempat, yaitu :
1. Pada Surat Al Kahfi selesai ayat 1 menuju ayat 2 :
2. Pada Surat Yaasiin ayat 52 :
3. Pada Surat Al Qiyamat ayat 27 :
4. Pada Surat Al Muthaffifiin ayat 14 :
Ket :
Cara membaca bacaan saktah adalah, bila sudah selesai membaca lafadz yang berwarna merah, berhenti dulu sebentar tanpa menarik atau mengeluarkan nafas (tidak bernafas). Baru kemudian dilanjutkan membaca lafadz lafadz berikutnya.
2. Bacaan Isymam ( اشمام )
Cukup sulit guruKATRO mencari cari arti isymam secara bahasa, karena buku buku yang pernah dan sempat dibaca hanya menjelaskan pengertian isymam secara istilah ilmu tajwid saja. Setelah berada di dunia online baru bisa menemukannya, yaitu kata isymam secara bahasa diartika sebagai menggabungkan, memadukan atau mencampurkan. Dan pada saat mencoba memanfaatkan kamus google online, ternyata ditemukan arti isymam sebagai diftong !
Dalam tata Bahasa Indonesia diftong adalah menggabungkan dua huruf tertentu untuk membentuk bunyi baru.
Contoh diftong dalam bahasa Indonesia sbb :
diftong ai pada kata :
lantai
partai
santai
dll
diftong au pada kata :
pulau
dikau
kerbau
memukau
dll
Tapi entah lah .... pemaknaan diftong oleh kamus online google itu selaras atau tidak dengan pengertian isymam pada ilmu tajwid.
Yang masih guruKATRO ingat justru kenangan masa lalu menjelang tahun 1980an, disaat guruKATRO mengaji pada almarhum Ayahanda guruKATRO. Beliau yang pernah tinggal di PonPes Buntet Cirebon, Jawa Barat pada tahun 1950an, saat itu mengajari sampai pada ayat ke 11 dari surat Yusuf
Kata almarhum ayah, kalimat ta'mannaa ( تَأْمَنَّا ) itu asalnya ta'manunaa ( تَأْمَنُنَا ), maka cara membacanya tetap ta'manunaa, tapi kata nu dibaca dengan hanya menggerakan mulut sesuai bunyi nu tanpa mengeluarkan suara. Wallohu a'lam
Referensi untuk lebih baiknya penjelasan ini:
Keterangan yang ada pada :
1 - binaalquran.wordpress.com
2 - tajwid.quran-terjemah.org
3 - hahuwa.blogspot.co.id
Didalam mempelajari bacaan Isymam, mungkin tidak cukup hanya sekedar membaca referensi saja, melainkan perlu ber talaqqi, bahkan yang lebih mumpuni adalah dengan ber Musyafahah agar tidak terjadi kekeliruan/perbedaan dalam membaca Isymam.
NB :
Talaqqi :
- menurut bahasa : pertemuan secara berhadapan atau bersemuka.
- menurut Istilah : Pertemuan antara guru dan murid secara bersemuka.
Musyafahah :
- menurut bahasa : sebutan daripada mulut ke mulut yang diambil dari pergerakan dua bibir
- menurut Istilah : Murid menerima pengajaran dengan memerhati sebutan dan pergerakan bibir guru, kemudian menyebutnya (menirukan secara langsung)
Selanjutnya :
3. Bacaan acaan Imalah ( امالة )
silakan BUKA DARI SINI
Referensi untuk lebih baiknya penjelasan ini:
Keterangan yang ada pada :
1 - binaalquran.wordpress.com
2 - tajwid.quran-terjemah.org
3 - hahuwa.blogspot.co.id
Didalam mempelajari bacaan Isymam, mungkin tidak cukup hanya sekedar membaca referensi saja, melainkan perlu ber talaqqi, bahkan yang lebih mumpuni adalah dengan ber Musyafahah agar tidak terjadi kekeliruan/perbedaan dalam membaca Isymam.
NB :
Talaqqi :
- menurut bahasa : pertemuan secara berhadapan atau bersemuka.
- menurut Istilah : Pertemuan antara guru dan murid secara bersemuka.
Musyafahah :
- menurut bahasa : sebutan daripada mulut ke mulut yang diambil dari pergerakan dua bibir
- menurut Istilah : Murid menerima pengajaran dengan memerhati sebutan dan pergerakan bibir guru, kemudian menyebutnya (menirukan secara langsung)
Selanjutnya :
3. Bacaan acaan Imalah ( امالة )
silakan BUKA DARI SINI
Demikian Posting tentang BTQ Kelas 6 - 1 : Bacaan Gharib yang dapat guruKATRO sajikan, mohon maaf bila masih banyak kekurangannya, kritik dan saran serta pertanyaan dapat disampaikan melalui kolom komentar.
Terima kasih
Terima kasih
Dibaca ي
ReplyDeleteLanjutannya mana?
ReplyDeleteiya yah
Deletebaru 2 dari 12 kok lupa menulis lanjutannya
terima kasih pengingatnya
semoga bisa membuat saya berkesempatan untuk melanjutkan
إلى أين أذهب والبحث أين؟
ReplyDeletedidieuna keur paruyeng
Delete