Sepuluh Channel Equalizer yang akan guruKATRO paparkan disini hanyalah jenis yang paling dan sangat sederhana, tujuannya hanya dijadikan sebagai bahan acuan para pecinta oprek elektronika untuk kemudian akan mampu mengembangkan sendiri menuju kualitas yang makin bagus. Dan juga sebagai bahan dasar untuk mengetahui bila sebenarnya Equalizer itu sistem kerjanya sama saja dengan Tone Control. Mungkin bisa dikatakan dengan bahasa lain bahwa Equalizer adalah Tone Control yang sudah kompleks kinerja pengaturan nada nya.
Proyek ini bukan untuk dicetak apalagi diperjualbelikan ...., hanya sekedar referensi untuk para elektro-hobier demi mengetahui sistem kerja sebuah tone control saja.
Proyek ini bukan untuk dicetak apalagi diperjualbelikan ...., hanya sekedar referensi untuk para elektro-hobier demi mengetahui sistem kerja sebuah tone control saja.
Equalizer yang dicontohkan disini masih dalam keadaan tunggal (mono), bila ingin mengembangkan menjadi stereo maka harus membuat rangkaian yang sama agar kita memiliki dua kit yang sama persis dan nantinya yang satu untuk mesin dan salon Kiri (L) dan yang satunya lagi untuk mesin dan salon kanan (R).
Dalam hal ini komponen terutama kaopasitor dan resistor juga tidaklah mutlak, anda bisa sesuka hati mengubah nilai nya demi menemukan output yang sesuai keinginan masing masing, dan karena guruKATRO sendiri hanyalah elektro-hobier, sama sekali bukan ahli elektronika serta tidak memiliki Hertz Meter, maka guruKATRO juga tidak tahu berapa Hz untuk tiap tiap potensio meter pada Equalizer ini.
Dalam bentuk yang memiliki potensio kurang dari sepuluh, rangkaian ini sudah beberapa kali guruKATR0 terapkan pada perangkat yang pernah guruK4TRO buat, baik untuk keperluan pribadi maupun pada pengerjaan orderan darat.
1. Untuk mempermudah mempelajari, kita mulai dari rangkaian equalizer 10 Channel 0 transistor (tipe Equalizer Pasif) dulu, seperti ini :
Semua Potensio yang digunakan sebaiknya menggunakan B50K, denga urutan mulai dari paling kiri adalah nada rendah, semakin ke kanan semakin tinggi, sehingga kontrol nada paling tinggi adalah ayang paling kanan.
Pada proyek ini yang paling utama adalah mengamati kinerja masing masing kaki tiap tiap potensio. dimana bahwa kinerja :
Kaki 1 ke sepuluh potensio (masuk jalur hijau) akan dijadikan input (masukan audio), kesepuluh kaki 1 potensio digabung jadi satu, tidak secara langsung, tapi setelah melalui filter komponen berupa resistor. Nilai resistor semakin tinggi akan semakin menghilangkan nada tinggi, sehingga semakin ke kanan nilai resistor pada kaki potensio akan semakin rendah. Dalam hal ini guruKATR0 membagi menjadi tiga interval,
Kaki 3 seluruh potensio (masuk jalur hitam) ukuran R sama saja dengan kaki satu, hanya disinyi fungsinya malah sebaliknya, yaitu untuk meredah nada nada dimaksud pada penjelasan kaki 1.
Kaki 2 ke sepuluh potensio (masuk jalur biru) akan dijadikan output (keluaran audio), kesepuluh kaki 2 potensio digabung jadi satu, tidak secara langsung, tapi setelah melalui filter komponen berupa seri antara Resistor dan Capasitor. Nilai resistor semakin tinggi akan semakin menghilangkan nada tinggi, sehingga semakin ke kanan nilai resistor pada kaki potensio akan semakin rendah, sebaliknya Capasitor disini semakin besar malah akan semakin mengangkat nada menengah dan nada rendah. semakin kecil nilai kapasitor akan semakin membuang nada middle dan nada rendah ... hingga yang tersisa hany nada tinggti saja.
====
jadi inti kerja potensio
kaki 1 sebagai input disambung ke output sumber audio
kaki 2 sebagai output disambung ke input amplifier
kaki 3 sebagai peredam disambung ke GND (tipe Tone Control Pasif diatas)
- Interval pertama (3 POT) yang R nya guruK4TRO beri warna hijau (nada rendah/bass) kaki 1 menggunakan R 10K
- Interval kedua (4 POT) yang R nya guruK4TRO beri warna putih(nada menengah/middle) kaki 1 menggunakan R 4K7
- Interval ketiga (3 POT) yang R nya guruK4TRO beri warna kuning (nada tinggi/treble) kaki 1 menggunakan R 2K2
Kaki 3 seluruh potensio (masuk jalur hitam) ukuran R sama saja dengan kaki satu, hanya disinyi fungsinya malah sebaliknya, yaitu untuk meredah nada nada dimaksud pada penjelasan kaki 1.
Kaki 2 ke sepuluh potensio (masuk jalur biru) akan dijadikan output (keluaran audio), kesepuluh kaki 2 potensio digabung jadi satu, tidak secara langsung, tapi setelah melalui filter komponen berupa seri antara Resistor dan Capasitor. Nilai resistor semakin tinggi akan semakin menghilangkan nada tinggi, sehingga semakin ke kanan nilai resistor pada kaki potensio akan semakin rendah, sebaliknya Capasitor disini semakin besar malah akan semakin mengangkat nada menengah dan nada rendah. semakin kecil nilai kapasitor akan semakin membuang nada middle dan nada rendah ... hingga yang tersisa hany nada tinggti saja.
====
jadi inti kerja potensio
kaki 1 sebagai input disambung ke output sumber audio
kaki 2 sebagai output disambung ke input amplifier
kaki 3 sebagai peredam disambung ke GND (tipe Tone Control Pasif diatas)
Rangkaian komponen pada tiap tiap potensio sama persis dengan yang pasif, yang berbeda hanya pada penyaluran kaki 3 (jalur hitam saja) ... kalau pada tipe pasif disalurkan ke GND, sedang pada tipe aktif disalurkan ke kolektor Transistor melalui elko.
Saluran output dari kaki 2 (jalur biru) tidak langsung jadi output, tapi masuk basis dulu melalui elko dengan tujuan agar nada tertemtu yang diatur oleh potensio itu diperkuat dulu signalnya sehingga nantinya akan lebih keras ketika masuk amplifier. Dengan demikian output yang akan masuk Amplifier di ambil dari kaki Kolektor melalui elko tentunya.
Saluran output dari kaki 2 (jalur biru) tidak langsung jadi output, tapi masuk basis dulu melalui elko dengan tujuan agar nada tertemtu yang diatur oleh potensio itu diperkuat dulu signalnya sehingga nantinya akan lebih keras ketika masuk amplifier. Dengan demikian output yang akan masuk Amplifier di ambil dari kaki Kolektor melalui elko tentunya.
NB-1:
kalau untuk lapangan
R + ke keolektor ganti dengan ukuran 10K, dan
R FB dari kolektor menuju basis diganti dengan ukuran 47K atau 56K atau 68K atau 82K atau paling besar sebaiknya 100K,
tujuannya agar bass terasa nendang dan bisa lari lebih jauh.
kalau untuk lapangan
R + ke keolektor ganti dengan ukuran 10K, dan
R FB dari kolektor menuju basis diganti dengan ukuran 47K atau 56K atau 68K atau 82K atau paling besar sebaiknya 100K,
tujuannya agar bass terasa nendang dan bisa lari lebih jauh.
3. Tipe Equalizer 3 transistor
hampir sama dengan tipe 1 transistor, hanya saja penguat transistornya dibagi menjadi tiga bagian, ini menyesuaikan tiga interval yang dijelaskan diatas.
interval pertama untuk nada bass menggunakan transistor C945 atau C1815 yang sudah terkenal mampu membawa nada rendah dengan cukup baik.
interval kedua untuk nada middle menggunakan transistor C458, disisni guruKATRO hanya menggunakan referensi dari amplifier TOA yang hampir seluruhnya menggunakan C458 pada penguat audionya.
intervak ketiga untuk nada treble menggunakan transistor C829 yang mungkin akan mampu membawa nada tinggi, walau guruKATRO tidak terlalu yakin dengan yang ini ... tapi cobalah sendiri pakai transistor yang lain. sebab pada eksperimen kemaren yang guruKATRO rangkai untuk sistem lapangan, ternyata ujung ujungnya ketiganya menggunakan transistor C458 (mungkin hanya karena supply Equalizer hanya 12 VDC serta supply Amp hanya 32VAC saja, mungkin akan berbeda bila supply Amp 45VAC dan supply Equalizer 15VDC.
interval pertama untuk nada bass menggunakan transistor C945 atau C1815 yang sudah terkenal mampu membawa nada rendah dengan cukup baik.
interval kedua untuk nada middle menggunakan transistor C458, disisni guruKATRO hanya menggunakan referensi dari amplifier TOA yang hampir seluruhnya menggunakan C458 pada penguat audionya.
intervak ketiga untuk nada treble menggunakan transistor C829 yang mungkin akan mampu membawa nada tinggi, walau guruKATRO tidak terlalu yakin dengan yang ini ... tapi cobalah sendiri pakai transistor yang lain. sebab pada eksperimen kemaren yang guruKATRO rangkai untuk sistem lapangan, ternyata ujung ujungnya ketiganya menggunakan transistor C458 (mungkin hanya karena supply Equalizer hanya 12 VDC serta supply Amp hanya 32VAC saja, mungkin akan berbeda bila supply Amp 45VAC dan supply Equalizer 15VDC.
NB-2 :
agar terasa lebih nendang, gunakan transistor buffer sebelum masuk kaki 3 potensio Equalizer ini, rangkaian yang biasa guruKATR0 buat seperti ini :
agar terasa lebih nendang, gunakan transistor buffer sebelum masuk kaki 3 potensio Equalizer ini, rangkaian yang biasa guruKATR0 buat seperti ini :
Perhatian :
- Proyek ini hanya untuk referensi dan masih perlu dikembangkan nilai nilai komponen pada tiap tiap kaki potensio
============================
NB-3
Ada skema Equalizer yang tiap potensio memiliki satu transistor, tapi sayangnya guruKATR0 belum sempat menelaah dan mengembangkan menjadi 10 channel ...
bila berkenan silakan kembangkan sendiri ...
bila berkenan silakan kembangkan sendiri ...
Demikian Posting tentang 10 Channel Equalizer Transistor yang dapat guruKATRO sajikan, mohon maaf bila masih banyak kekurangannya, kritik dan saran serta pertanyaan dapat disampaikan melalui kolom komentar.
Terima kasih
Terima kasih
Maksud dari gambar lingkaran di rangkaian nb-3, apa seperti jack port itu bang?
ReplyDeleteIYA ... TAPI PADA PRAKTEK NYA CUKUP HANYA DENGAN DUA TITIK SOLDER SAJA
DeleteSATU TITIK SOLDER INPUT ATAU OUTPUT AUDIO
SATU LAGI TITIK SOLDER GND
Saya berencana rangkaian ini dibuat versi stereo tapi dengan potesio mono..
ReplyDelete10 untuk L 10 lagi untuk R...
Kayaknya bagus pak ya ?
Box Amplifier kita jadi banyak Pot-nya
kesan-nya jadi lebih "Wah" gitu kalau dilihat tetangga be her...
pak GURU sya sdh mencoba xg pasif, cuma suara di speaker lebih halus,
ReplyDeletedan ketika potensio di putar tdk berfungsi,
coba sya smbung kaki 2 pot stelh resistor tnpa di seri dgn capasitor, dan itu berfungsi tpi cuma sedikit,
mohon pencerahanya pak guru...
mohon maaf coba diperiksa lagi dulu seluruh rangkaiannya, termasuk rangkaian pendukungnya
Deletesebab yang pasif ini sudah lebih dari sebulan dan kini masih sedang digunakan oleh guruKATRO, walau guruKATRO hanya menggunakan 5 pot dengan cara di loncat satu potensio dari rangkaian diatas
saya kurng paham pak guru untuk pemasangan pada kaki 2 potensio?
Deleteuntuk kaki 2 (saluran output) yang akan menuju input amplifier, bisa dengan menggunakan seri R-C, bisa juga hanya menggunakan C diiringi menentukan nilai R pada kaki 1 dan 3
DeleteKalau diloncat Satu potesio komponen nya ngak ada yang di rubah pak ?
ReplyDeletedalam prakteknya saya sendiri hanya menggunakan 5 pot, dengann cara loncat satu satu, untuk kualitas pasti akan sedikit berbeda, namun bisa diatasi dengan mengambil nilai R dan C diantara kedua pot yg di kanan kirinya, atau eksperimen sendiri nilai R dan C pada tiap2 pot yang dipakai
DeleteKalau beda jenis C yg dipakai pengaruh nya cukup signifikan ngk Pak terhadap kerja rangkaian ...
ReplyDeleteKarena selama ini saya terpaku pada penggunaan C yg Warna Ijo² itu Pak...
iya ... beda ... tergantung ukurannya, kalau selisihnya sedikit yang bedanya juga sedikit, kalau selisihnya banyak bedanya juga banyak
Deleteterima Kasih.artikelnya... mau pamer dan tanya..power ampli saya 120 wat,untuk tone control yg bagus dan suara bass dan trebel seimbang kira-kira pakai tone control apa ya pak guru?....( maskuri demak )....
ReplyDeletePak Guru maaf mau tanya itu ada potensio kaki ke 3 yg bertanda R warna hijau dan R warna putih yg belum tersambung,,memang seperti itu atau kalau tersambung arahnya menuju ke mana Pak guru?...sedang untuk buffer agar lebih nendang cara koneknya dengan rangkaian di atas bagaimana Pak?...maaf pemula Pak Guru...
ReplyDeletepada nomor 3, gambar equalizer tiga penguat transistor memang tidak nyambung (terpisah), karena :
Deletetiga pot dg R hijau masuk penguat C945
empat pot dg R putih masuk penguat C458
tiga pot dg R kuning masuk penguat C829
Terima kasih Pak Guru atas bimbingannya...o ya tanya lagi untuk polaritas elco yang nilainya masing-masing 1 mikrofarad yang + dan - yang mana pak?... Yang ada tandanya itu + atau -..?
Deletepada badan elko maksudnya???
Deletekaki yang lurus tanda strip besar berbanjar itu kaki negatif (-)
kalau pada skema ....
Deleteyang menuju kaki transistor adalah kaki positif (+)
Sudah mencoba dan berhasil cuma efek suara trible & bass kurang.
ReplyDeleteTapi untuk ruangan sudah mantap.
Dipadukan socl504 final toshiba 4 set, supply smps full bright 15 A, terimakasih sharingbya pak Guru
coba semua R 10K yang gambar yang hijau diganti 4K7
Deletedan coba perbesar nilai C473 pada gambar R hijau (paling kiri) diganti 563 atau 683 atau 823
semoga ada perubahan
Sudah dicoba 10K diganti 5k6 karena kebetulan itu yg ada. Untuk keseimbangan nada sudah lumayan, cuma suaranya masih ga begitu keras. Padahal klo dari modul MP3 langsung ke ampli keras begitu ditambah equalizer ini kok malah menurun padahal bagian in dan out sudah ditambah rangkaian penguat no 8 https://www.gurukatro.com/2019/06/membuat-transistor-penguat-audio.html?m=1
DeleteUrutan :
Penguat awal no 8 tr c458
Penguat channel ijo tr c1815, putih c9014, kuning c828
Penguat akhir no 8 tr c458
Tolong dibantu solusinya ya pak guru
penguat akhir (no 8 tr C458) ubah tipe dengan menggunakan contoh nomor 1 saja
Delete(sebab tipe contoh nomor 8 itu common colector tidak bisa memperbesar volume, hanya untuk buffer saja)
======
kalau masih diperlukan
penguat awalnya juga bisa dinagti dengan contoh nomor 1 pada posting tersebu
semoga bisa menjadi keras
Berhasil pak Guru, saya ganti penguat akhir dengan common emitor yg nomor 1, potensio arah jam 9 sudah kenceng suaranya. Terimakasih sharingnya.
DeleteLemah garing lemah teles, Gusti Alloh sing mbales.
Menurut pak guru bagus yang mana antara ke 3 itu mau buat bingung😕
ReplyDelete