Dan terus terang saja karena sedang tidak ada request darat, maka pada proyek ini guruKATRO hanya berdasarkan hitung hitungan angan angan pribadi tanpa melalui uji eksperimen. Tapi jangan khawatir, karena pastinya seperti biasa, guruKATRO sediakan beberapa penjelasan komponen alternatif yang memungkinkan perbedaan hasil output audio. Dan guru-KATRO akan selalu berusaha menghandle pertanyaan yang bisa guruKATR0 jawab tentunya.
HT 2.1 yang akan dipaparkan dibawah ini juga tergolong kelas yang paling sederhana, tujuannya hanyalah untuk para pemula, dan semoga dengan mempelajari serta mempraktekkan apa yang dipaparkan disini, pemula akan bisa mengembangkan sendiri ke tingkat HT yang lebih bagus lagi.
Secara garis besar, Home Theatre 2.1 sama saja dengan rangkaian audio yang lainnya. hanya saja disini butuh tiga buah amplifier (sebenarnya cukup dua saja), tapi nantinya akan disebut Home Theatre 1.1 (satu satelit dan satu lagi Subwoofer). Biar bisa terbaca sebagai Home Theatre 2.1, maka Satelitnya dibuat rangkap dua (stereo).
Ilustrasi Home Theater 1.1 kira kira akan seperti ini :
Gambar - 1
Sedangkan Ilustrasi Home Theatre 2.1 mungkin seperti ini :
Gambar - 2
Bedanya HT 2.1 itu memiliki dua buah satelit, yaitu L (kiri) dan R (kanan), dan ada dua set (L dan R) itulah yang disebut stereo. sehingga dibutuhkan sumber audio yang stereo juga, dan untungnya pada saat ini hampir semua player sudah dalam format stereo.
Output L dari Player dilanjutkan ke satelit L
Output R dari Player dilanjutkan ke satelit R
Untuk Subwoofer dari output L dan R pada player digabung menjadi satu, cara menggabung sederhana bisa dengan menggunakan R minimal 10K pada masing masing output player L dan R. Bila ingin benar benar bersih dari pencampuran audio antara L dan R, bisa juga dengan mengganti dua R tersebut menggunakan dua buah dioda, tapi dengan dioda kadang bisa membuat cacat audio. Sehingga bila ingin benar benar tidak mencampur audio L dengan R dan tidak membuat cacat audio, sebaiknya menggunakan dua buah penguat transistor sebelum masuk ke LPF (Low Pass Filter). Dengan demikian LPF disamping akan berfungsi sebagai peredam nada tinggi dan sekaligus sebagai penyampur audio L dan R.
Judul diatas memang hanya menampilkan Amplifier TDA2030 saja, namun disini memenuhi permintaan pembaca HT 2.1 ini akan menggunakan :
Dua unit Amplifier TDA2050 (stereo) yang akan dijadikan Amplifier satelit stereo
Satu unit Amplifier dengan Bridge (BTL) dua buah TDA2030 yang akan digunakan sebagai Amplifier Subwoofer
1. Tampilan Amplifier Satelit Stereo dengan IC TDA2050 seperti ini :
Gambar - 3
guruKATRO rasa tidak usah dijelaskan komponennya, sepertinya sudah sangat jelas, dan bila ada perbedaan yang diketahui dan diperoleh pada sumber lain yang lebih bagus, silakan gunakan yang lebih bagus itu. Juga perlu diketahui bahwa TDA2050 diatas bisa diganti dengan TDA2030 tanpa mengubah komponen lainnya. (R 47K bisa diganti dengan ukuran antara 22K hingga 100K)
IN-L akan disambung ke OUT-L pada Tone Control Satelit
IN-R akan disambung ke OUT-R pada Tone Control Satelit
Bagi para pemula yang masih bingung dengan adanya banyak komponen, bisa mengamati ini :
Gambar - 4
buat dua kit yang sama persis, satu untuk L satu untuk R, Elko dan dioda supply bisa dipasang langsung pada Trafo (anda bisa mengganti 2050 dengan 2030 tanpa mengubah komponen lain, tapi VAC maksimal 15VAC (dari trafo), kalau 2050 bisa 18VAC
2. Tampilan Bridge BTL TDA2030 yang akan dijadikan Amplifier Subwoofer seperti ini :
Gambar - 5
TDA2030 juga bisa diganti dengan TDA2050 tanpa mengganti komponen yang lainnya.
IN-SW akan disambungkan dengan OUT-SW pada LPF
karena lagi tekao dana misalnya, brigde 2030 diatas bisa diganti bukan tipe brigde, tapi satu 2030 atau 2050 saja, skema persis gambar - 4
3. Tampilan Tone Control Stereo untuk Satelit seperti ini :
Gambar - 6
Bila dirasa BASS kurang tebal anda bisa mengganti R-18K dengan 15K atau 12K atau 10K pada kaki 3 potensio BASS
Sebaliknya bila dirasa BASS terlalu tebal anda bisa mengganti R-18K dengan 22K atau 27K atau 33K pada kaki 3 potensio BAS
Bila nada middle terasa terlalu menonjol, silakan pasang Capasitor ukuran antara 473 hingga 224 (sesuai selera masing masing), antara kaki 1 dengan kaki 2 potensio BASS
IN-L dan IN-R akan disambungkan dengan kaki 2 Potensio Volume Master bersama sama dengan IN-L dan IN-R LPF
4. Tampilan LPF (Low Pass Filter) Subwoofer seperti ini :
Gambar - 7
Gunakan IN-L dan IN-R diatas bila tidak menggunakan transistor penyatu L dan R, sementara bila anda bersedia merakit rangkaian transistor pengubah stereo menjadi mono, maka gunakan IN-L dan IN-R yang posisinya paling bawah.
IN-L dan IN-R akan disambungkan dengan kaki 2 Potensio Volume Master bersama sama dengan IN-L dan IN-R Tone Control satelit.
Disinilah letak antiknya Volume Master HT 2.1, kalau umumnya Volume master dipasang pada bagian input amplifier, maka Volume master HT 2.1 malahan dipasang sesudah output Audio Player sebelum masuk Tone Control Satelit dan LPF Subwoofer. Sebab bila memaksa dipasang pada bagian input amplifier, maka anda harus menemukan Potensio tiga saluran, cukup sulit bagi guru KATRO untuk mencarinya.
5. Pemasangan Potensio Volume Master seperti ini :
Gambar - 8
6. Ayo di praktekkan .....
Demikian Posting tentang Simple Home Theatre 2.1 dg IC TDA2030 yang dapat guruKATRO sajikan, mohon maaf bila masih banyak kekurangannya, kritik dan saran serta pertanyaan dapat disampaikan melalui kolom komentar.
Terima kasih
Terima kasih
Ijin mempraktekan Guru,meskipun pusing juga lihat skema2 diatas :D (basic sy bkn bidang elektro tp sgt suka dgn elektro audio)
ReplyDeletesilakan, semoga sukses selalu eksperimen eksperimen anda
DeleteKalau saya penasaran dengan Amplifier gainclone. Itu sebenarnya seperti apa pak Guru ?
ReplyDeleteKalau boleh Request Skemanya Pak....
KALAU GAINCLONE YANG SESUNGGUHNYA SAYA BELUM PERNAH LIAT, KARENA KATANYA ADA PENGUAT AUDIO YG MENGGUNAKAN TRANSISTOR TABUNG, TAPI KALAU HANYA SEKEDAR RANGKAIAN IC LM1875 NYA SIH DISINI ADA SKEMANYA
DeleteIya pak! Akan saya cari..
DeleteJadi Intinya volume master itu pasang paling akhir gitu Pak ?
ReplyDeleteKalau Ini-mah Andai kata ngak pakai volume master jadinya seperti apa ?
Sudah baca bolak balik dari atas ke bawah dari bawah ke atas dengan gambar dan Ilustrasi yg sangat jelas...
Tapi saya nya ngak mudeng mudeng kumaha atuh ...
Volume master itu satu volume menangani semua saluran audio
DeleteUmumnya potensio yang tersedia disini hanya stereo (dua saluran ), disini saya belum pernah menemukan potensio yang tiga saluran
Sedang home theatre 2.1 ada tiga saluran
1. L
2. R DAN
3. SUB WOOFER
Oh begitu Pak..
DeleteYg kebayang Sama saya Untuk SW kan sudah ada volume nya..
Tinggal TC untuk Satelit ditambahin volume berati ngecilin volumenya Satu satu...
iya begitu juga bisa
DeleteMau tanya pak guru, untuk psu tone control dengan amplifiernya apakah harus dipisah?
ReplyDeletesebaiknya dipisah,
Deletetapi bisa juga dengan ambil V+ ampli
lalu disaring dengan R 1K atau 2K2
lalu jumper ke GND dg elko 220uF
bila TC single supply V- pada ampli tidak digunakan utk TC (GND ampli = V- TC)
bila TC simetris, lakukan V- sama dengan yang V+
Terimakasih atas pencerahannya pak
DeleteBila bass di tc satelit di ganti dengan mid gimana rangkaiannya?co Sw udah ngebass, trus satelit biar fokus ke mid sama high aja. Newbie
ReplyDeletebisa ... dan itu juga bisa hanya dengan mengganti semua elko 1uF dengan C 104, maka bass akan sangat minim,
Deletebila perlu R 330K juga bisa diganti dengan ukuran 100K
Sore pak guru,untuk posisi audio player mau saya ganti dengan jack,rangkaian apa yang akan saya butuhkan ?
ReplyDeletekasi saja lobang (misalnya dengan sepasang RCA female) atau female jack 3.5 stereo)
DeleteGuru ...bisakah diperjelas gmbarnya...dizoom malah blur guru...
ReplyDeletesudah
DeleteDan adakah alternatif lain guru untuk trasistor c 458/829...apa bisa diganti dengan seri yang lain..
ReplyDeleteada ....
Deletemisalnya C945, C1815, C828, pokoknya yang berawalan huruf C atau D
pakde untuk tc satelit nya ko suaranya kecil banget , tapi kalo tanpa tc satelit suaranya normal , makasih sebelumnya
ReplyDeletemungkin karena ada transistor/ resistor yang ke transistor yang belum benar pemasangannya
DeletePak guru,, bisa tidak untuk power subwoofer nya ganti pake driver mikro?
ReplyDeletebisa
Deletedriver subwoofer misal si kasih pengatur frequensi gimana caranya pak..pake jrc4558,ne5532,tl072 dll...
ReplyDeletecara paling sederhana dikasi potensio .... pada bagian RF nya
DeleteMohon tanya guru kalo ic tda 2050 emang bisa di kasih power supply ac .? Terimkssh
ReplyDeletegak bisa .... dari trafo (AC) harus melalui dioda terlebih dahulu untuk menjadi DC
DeleteGuru itu output dari tone controlnya langsung ke speaker apah gimana ;
ReplyDeletedari Tone Control ke amplifier dulu
Deletebaru ke speaker
Aslmkum pak guru.sy pemula tolong pnjelasannya 2 buah elko 0,47 yg dari r 1ohm mnuju out sw.
ReplyDeleteelko 0,47uF = milar/keramik/tantalum 224
DeleteAbah guru... apa bisa tda 2050 bila mana dimaksimalkan di suplay ditegangan 21vac abah guru??..
ReplyDeleteboleh asal hanya 2 atau 3 amper saja
Deletetapi yang bagus di 18VAC/5A
Abah guru... apa bisa yang 2050 dimaksimalkan suplay 21 ct 21..?
ReplyDeleteLalu klo bisa di suplay 21vac, komponen mana yg harus diganti atau komppnen tetap abah guru??
komponen tetap
Deletegunakan IC yang benar2 ori dan gunakan heatsink yang ukurannya besar
Maaf guru kalau boleh tau itu supply in dc ct apa non ct
ReplyDeleteCT
DeleteMaaf guru mau tanya,saya sangat awam.
ReplyDeleteAku ada Speaker aktif 2.1 nah tiba" bass/sub nya sember kira" apanya ya?
Kalau mid L/R normal.
mungkin speaker gede nya yang rusak
Deletemungkin juga ranfkaian cat dayanya yang drop
tapi lebih sering ampli Subb nya ada komponen yang rusak
Pak guru Aku dah mncoba suara bagus jernih tapi knapa dengung aku pke 15v ct 3amper
ReplyDelete15V 3a suda cukup
Deletedengung mungkin berasal dari rangkaian supply dan/atau kabel kabel supply atau kabel kabel audio yang letak pemasangan kurang tepat saja
Gan kalau ingin gambarnya dimana,sebab disini tidak ada gambarny
ReplyDeleteIni jika dikasuh tegangan 24vdc bagai mana pak. Untuk 1Btl 2050.dan stereo 2050
ReplyDeleteAsalamualaikum pak guru.. saya mau rangkaian 5.1 apakah boleh di jelasin untuk rangkaiannya
ReplyDeletemohon maaf .. karena sesuatu dan lain hal ... saya belum berhasil eksperimen 5.1
DeleteSaya ada sub 12inch sama 5 buah satelit bekas ht Lg
ReplyDeleteGuru minta pencerahan nya dong bikinin skema tone control mono ... Yg seperti d pasaran
ReplyDeleteSkema tone control mono 3 potensio tegangan 12v
ReplyDeletesemoga kedepan saya punya sempat untuk menyusun skema nya
DeleteYang satelit kenapa tda2050 nya cepet panas sebelah ya pa guru ? PSU Dari dioda n trafo 18 12 CT 12 18 . Amper nya entah berapa, ukuran trafo nya se gede mungkin kisaran 5A . Pernah setelah trafo lalu pake ic legulator Padang 7815 Dan tip 3055. Tetep juga panas cepet panas sebelah . Yg cepet panas TDA Yang out L . Terima kasih sebelumnya Pak guru .
ReplyDeleteGuru Pencerahannya ya tolong, itu tda2030 bridge yg kanan apakah benar input kaki no 1 di jumper ke -vdc dengan di tambahi c (1uf) bukan ke Gnd?
ReplyDeleteterima kasih